KLASIFIKASI ILMU PENGETAHUAN
KLASIFIKASI ILMU PENGETAHUAN
Makalah
Disusun untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah
Ilmu Sosial Budaya
Dasar
Oleh :
Muhammad Nasrudin
27414424
1IC03
LATAR
BELAKANG
Pada dasarnya kehidupan kita sangat
membutuhkan yang namanya “ILMU”. Apa jadinya jika kita hidup tanpa ilmu. Ibarat
bejana kosong yang tak berisi apa-apa. Kebutuhan manusia akan ilmu menjadikan
manusia terus bertanya dan mempertanyakan segala sesuatu yang mereka alami.
Seiring berkembangnya pemikiran manusia, lahirnya berbagai macam ide-ide,
gagasan manusia maka berbagai macam ilmu pun lahir. Klasifikasi atau
penggolongan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan atau perubahan sesuai
dengan zaman. Diantaranya adalah lahirnya berbagai macam ilmu-ilmu
eksakta/ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu humaniora. Kedua ilmu ini sangat
berhubungan dalam kehidupan sehari-hari kita dan tak bisa dipisahkan dari
kehidupan kita. Dewasa ini tanpa kita sadari ilmu alam lebih digemari dari pada
humaniora. Dalam paper ini akan ditampilkan sebuah kasus juga mengenai ilmu
humaniora yang semakin dilupakan.
A. DEFINISI ILMU PENGETAHUAN
Pengertian ilmu yang terdapat dalam
kamus Bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun
secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu (Admojo, 1998). Mulyadhi Kartanegara mengatakan
ilmu adalahany organized knowledge. Ilmu dan sains menurutnya tidak berbeda,
terutama sebelum abad ke-19, tetapi setelah itu sains lebih terbatas pada
bidang-bidang fisik atau inderawi, sedangkan ilmu melampauinya pada
bidang-bidang non fisik, seperti metafisika.
Adapun beberapa definisi ilmu
menurut para ahli seperti yang dikutip oleh Bakhtiar tahun 2005 diantaranya
adalah :
Ø Mohamad
Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan
hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut
kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.
Ø Ralph
Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional,
umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.
Ø Karl
Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan
konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
Ø Harsojo
menerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan
suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu
dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya
dapat diamati oleh panca indera manusia.
Berdasarkan definisi di atas
terlihat jelas ada hal prinsip yang berbeda antara ilmu dengan pengetahuan.
Pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai
matafisik maupun fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah informasi yang
berupa common sense, tanpa memiliki metode, dan mekanisme tertentu.
Pengetahuan berakar pada adat dan tradisi yang menjadi kebiasaan dan
pengulangan-pengulangan. Dalam hal ini landasan pengetahuan kurang kuat
cenderung kabur dan samar-samar. Pengetahuan tidak teruji karena kesimpulan
ditarik berdasarkan asumsi yang tidak teruji lebih dahulu. Pencarian
pengetahuan lebih cendrung trial and error dan berdasarkan pengalaman
belaka (Supriyanto, 2003).
Pembuktian kebenaran pengetahuan
berdasarkan penalaran akal atau rasional atau menggunakan logika deduktif.
Premis dan proposisi sebelumnya menjadi acuan berpikir rasionalisme. Kelemahan
logika deduktif ini sering pengetahuan yang diperoleh tidak sesuai dengan
fakta.
Secara lebih jelas ilmu seperti
sapu lidi, yakni sebagian lidi yang sudah diraut dan dipotong ujung dan
pangkalnya kemudian diikat, sehingga menjadi sapu lidi. Sedangkan pengetahuan
adalah lidi-lidi yang masih berserakan di pohon kelapa, di pasar, dan tempat
lainnya yang belum tersusun dengan baik.
B. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Dalam menghadapi berbagai ilmu
pengetahuan, orang akan bertanya tentang jenis ilmu pengetahuan. Dengan
perkataan lain, ilmu pengetahuan, kita golongkan menurut jenis tertentu. Hal
ini merupakan masalah klasifikasi ilmu pengetahuan karena setiap klasifikasi
menuntut suatu dasar. Dengan demikian, kita akan mempersoalkan dasar itu
dahulu.
Adapun Klasifikasi Ilmu Pengetahuan di bagi menjadi
3 (tiga), antara lain:
1) Klasifikasi berdasarkan Subjek
2) Klasifikasi berdasarkan Objek
3) Klasifikasi berdasarkan membeda-bedakan ilmu
pengetahuan alam dan ilmu sejarah.
Klasifikasi ilmu pengetahuan
Terdapat berbagai jenis ilmu
pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah klisifikasi dari
ilmu pengetahuan :
1.
Matematika
Istilah
matematika berasal dari bahasa latin yaitu matematica. Istilah itu sendiri pada
awalnya diambil dari bahasa yunani, matematike (Mathein) yang artinya berpikir
atau belajar. Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan
dengan ide, proses dan penalaran. Matematika sebagai ratu sekaligus pelayan
ilmu merupakan bentuk tertinggi dari logika. Sedangkan dipihak lain sebagai
pelayan ilmu, matematika
memberikan bukan saja sistem pengorganisasian ilmu
yang bersifat logis tatapi juga menyatakan dalam bentuk model matematika.
Banyak persoalan kehidupan yang memerlukan kemempuan berhitung dan mengukur.
Dan banyak persoalan atau informasi disampaikan dengan bahasa matematika
seperti diagram, grafik, persamaan matematika ataupun tabel. Mengkomunikasikan
gagasan dengan bahasa matematika justru lebih praktis, sistematis dan efisien.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
kehidupan sosial dan menelaah masalah – masalah social yang timbul dan
berkembang, khususnya yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan
pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social .fenomena sosial yang
tejadi dalam suatu masyarakat tentunya mengalami berbagai perubahan. Rekaman
peristiwa demi peristiwa dalam kehidupan semakin berganti dan tak terhentikan.
Kemampuan sumber daya manusia pun dibutuhkan supaya terjadi keselarasan dalam
berbagai bidang untuk menjalani kehidupan yang semakin kompleks. Ilmu
pengetahuan sosial pun dibagi dalam beberapa klasifikasi seperti, berikut
adalah beberapa contoh klasifikasi Ilmu pengetahuan sosial :
3. Pengetahuan
Sosial Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani, yakni geos dan
graphein. Geos artinya bumi sedangkan graphein artinya tulisan. Jadi, secara
sederhana geografi bermakna tulisan atau cerita tentang bumi. Lengkapnya
geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dengan
lingkungannya.
4. Pengetahuan
Sosial Sejarah
Sejarah, dalam bahasa Indonesia dapat berarti
riwayat kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal usul
keturunan (terutama untuk raja-raja yang memerintah). Ilmu sejarah mempelajari
berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu.
5. Pengetahuan
Sosial Sosologi
Sosiologi berasal dari bahasa yunani yaitu kata
socius dan logos, di mana socius memiliki arti kawan / teman dan logos berarti
kata atau berbicara. Menurut Bapak Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses
sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Menurut ahli sosiologi lain yakni Emile Durkheim,
sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta
yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar
individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan
individu.
6. Pengetahuan
sosial ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang
mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi,
pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah “ekonomi” sendiri berasal
dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος
(nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan
sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang
dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep
ekonomi dan data dalam bekerja.
7. Ilmu
Pengetahuan Alam
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) atau sering disebut
Sains, dalam Bahasa Inggris
“Science”
adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam yang dapat dirumuskan
kebenarannya secara empiris, Para ilmuan, termasuk Sir Isaac Newton melakukan
eksperimen atau penyelidikan terhadap gejala alam. Kemudian, para ilmuan
tersebut merumuskan temuannya untuk kemajuan bidang pengetahuan dan teknologi.
Beberapa ahli di berbagai bidang merumuskan suatu definisi science yang
operasional.:
Ø Fisher
Science adalah
kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang
berdasarkan observasi.
Ø Carin
Science
adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, yang di
dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
Perkembangan
science tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan fakta saja, tetapi juga oleh
timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah.
Nash seorang
ahli kimia, menekanakan bahwa science adalah suatu proses atau suatu cara untuk
meneropong dunia.
Wigner seorang
ahli fisika mendefinisikan science sebagai gudang / penyimpanan tentang
gejala-gejala alam.
Bube, seorang
ahli fisika Science adalah pengetahuan tentang dunia alamiah yang diperoleh
dari interaksi indera dengan dunia tersebut.
Klasifikasi
berdasarkan Objek
1. A.M.
Ampere (1775-1836) mendasarkan klasifikasinya pada objek material. Berdasarkan hal
itu, ia membedakan ilmu pengetahuan kosmologis yang mempersoalkan benda materi
dengan ilmu pengetahuan noologis yang mempersoalkan benda rohaniah.
2. Auguste
Comte (1798-1836) mendasarkan klasifikasinya pada objek material pula. Ia
membuat deretan ilmu pengetahuan berdasarkan perbedaan objek material, yaitu:
1. Ilmupasti / matematika,
2. Ilmu
falak / astronomi,
3. Ilmu
fisika,
4. Ilmu
kimia,
5. Ilmu
hayat / biologi, dan
6.
Sosiologi.
Deretan
tersebut menunjukkan perbedaan objek dari yang paling sederhana sampai dengan
yang paling kompleks. Objek ilmu pasti adalah yang paling bersahaja karena
hanya menyangkut angka yang mengikuti aturan tertentu, pasti. Oleh karena itu,
matematika disebut juga ilmu pasti. Meskipun paling bersahaja, matematika juga
merupakan alat bagi segenap ilmu pengetahuan. Sementara itu, ilmu falak
menambahkan unsur gerak terhadap matematika, misalnya kinematika. Objek ilmu
alam adalah ilmu falak atau matematika ditambah dengan zat dan gaya, sedangkan
objek ilmu kimia merupakan objek ilmu fisika ditambah dengan perubahan zat.
Unsur gejala kehidupan dimasukkan pada objek ilmu hayat. Adapun sosiologi mempelejari
gejala kehidupan manusia berkelompok sebagai makhluk sosial.
Klasifikasi berdasarkan Metode Wilhelm Windelband
(1848-1915)
membeda-bedakan ilmu pengetahuan
alam dan ilmu sejarah. Menurut Widelband, kedua jenis ilmu pengetahuan itu
tidak berbeda dalam hal objek karena objeknya satu, ialah kenyataan. Adapun
perbedaannya terletak pada metode. Metode untuk ilmu pengetahuan alam disebut
nomotetis, sedangkan metode ilmu pengetahuan sejarah menggunakan metode
ideografis. Nomotetis berhubungan dengan nomos atau norma yang menunjuk pada
adanya usaha untuk membuat hal umum atau generalisasi.
Sumber :